Kreasi Anak-anak Pontren Al-Falah

Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qur’an Al mujadalah 11)

Kreasi Anak-anak Pontren Al-Falah

Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

Kreasi Anak-anak Pontren Al-Falah

Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)

Kreasi Anak-anak Pontren Al-Falah

Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)

Kreasi Anak-anak Pontren Al-Falah

Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na’im)

“TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI”

            Malam ini di Kobong sungguh ramai walaupun hanya ada empat orang. malam ini tepatnya malam senin kami berempat takbisa tidur, kami pun memutuskan untuk begadang walaupun hari esok kami harus sekolah.
            Sembari menunggu ngantuk datang kami bermain kartu. Tak terasa waktu menunjukan pukul 04.00 kami pun sungguh sangat ngantuk, walaupun adzan subuh sebentar lagi kami memutuskan untuk tidur karena mata kami sudah gak bisa diajak kompromi lagi.
            “Allahu akbar... Allahu akbar...” adzan subuh mulai berkumandang… datanglah ustadz ke Kobong dengan membawa segayung air “yuuuurrrr...”. kamipun seketika bangun karena diguyur dengan air, ya harus gimana lagi kalau sudah di guyur air ya kami pun bergegas pergi ke kamar mandi. tetapi saat di Kamar mandi kami kehilangan seseorang, eemmhhh kamipun tak menghiraukannya.
            Setelah shalat subuh berjama’ah ternyata orang yang tadi gak ada masih terlelap “hebaaaat” seru Ku, ya gx hebat gimana coba udah diguyur dengan air masih terlelap tidur. Lalu aku bangunkan dia karena sudah waktunya ngaji, sesudah bangun orang itu langsung bergegas ke air dengan wajah memprihatinkan, lalu aku berangkat ngaji duluan dengan teman-teman Ku.
            Ketika sedang mengaji pak.Ustad menanyakan orang itu, lalu aku jawab “lagi di kamar mandi”. Setelah setengah jam mengaji aku heran karena orang itu tak juga datang ke tempat ngaji.
            Setelah bubar mengaji aku bertanya-tanya karena orang itu gak ada dimana-mana, aku melaporkannya pada pak.Ustad. lalu pak.Ustad menyuruh ku untuk mengumumkannya di pengeras suara yang ada di Mesjid.
            Seusai mengumumkan kami menunggu dan mencari orang itu, suasana disana sangat heboh sekali karena ada orang hilang. Karena waktu menunjukan pukul 06.45 kamipun memutuskan untuk melanjutkan pencariannya seusai pulang sekolah. Kamipun bergegas ke Kamar mandi. Di kamar mandi kami sangat terkejut karena orang yang kami cari dari tadi ternyata tertidur di WC.
            Karena di WC sangat ribut oleh gelaktawa kami pak.Ustad datang ke Kamar mandi dan bertanya “ada apa ini?” dengan suara lantang. Lalu aku menjelaskan semuanya, dan pak.Ustad berkata “santri… santri… TAK ADA ROTAN AKARPUN JADI”. hahahahahahahaha

Written by: Nu'man Jamaluddin

Kaktus Bertahan Hidup

Mengapa kaktus bisa bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang minim air? Kata ‘kaktus' berasal dari bahasa Yunani "kaktos" yang berarti tanaman berduri. Sebenarnya, kaktus memiliki daun. Namun, daun tersebut berubah menjadi bentuk duri, sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Perlu diketahui, semakin lebar permukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat. Analoginya seperti ini : Kalau kita lagi kepedasan, trus mau minum. Eh, ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/ piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan lebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Meski begitu, kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.

Acara Malam















Bebegig Sawah


Kuring nempo panon poé luhureun sirah. Panas naker.Poé ieu mah sinarieun,awak kuring ngésang pisan. Kuring asa keur jalan-jalan di Arab waé. Lamun geus kitu, kuring mah sok buru-buru lumpat ka jero masigit. Béda karasana awak téh lamun geus di jero masigit mah, tiis karasana, asa mandi di pancuran gigireun sawah di palemburan.

Isuk-isuk geus shubuh tadi kuring tuturubun kaluar ti imah jiga rék nyaba. Mapay galeungan sawah, rék ka jalan gédé. Méméh naék angkot, kuring néang heula tukang dagang sangu konéng, teu jauh ti jalan, rék mumuluk heula. Geus sababaraha bulan ieu, kuring pokona asa gaya, mawa tas hideung, maké sapatu, kaméja (urut lebaran) jeung ngajinjing map warna biru. Meureun batur nyangka kuring téh rék ngajar, nyangka kuring rék ngadosénan, padahal geus tilu bulan leuwih lilana kuring néang gawé, culak-cileuk, indit kaditu-kadieu. Tapi can aya nu nyangked waé pagawéan téh.

Hitut

Motto Minggu Inih: “Nuju Strèss Mah Ngeunahna Nyieun Carita…….”

BAB I: PENDAHULUAN

Saumur hirup kuring can manggihan aya jelema mènta hampura kana calana sorangan. Sok wè pikir, sabaraha kali urang kabèh hitut makè calana, boh di warteg, di mobil atawa luhureun kasur; pèdah we teu bèja-bèja. Lamun di bèja-bèja gè cenah moal abus tivi, moal ujug-ujug beunghar. Logis ogè sih, tapi rada sinis.
Bèda deui jeung si Abud, sobat kuring baheula di SD. Keur diajar ogè manèhna mah sok bèbèja lamun hitut tèh ka guruna. Sok ngacung. Barudak di kelasna sok langsung nyurakan. Guru Pepekaen ngambek bari ngagebrag mèja lantaran ngarasa ngajarna kaganggu. Jep barudak jempè kawas gaang katincak.